Re-View Jurnal PTK dengan metode Cooperative Learning tipe Jigsaw
Assalamu’alaikum
Waromatullahi Wabarokatuh ukhtyfillah !!
Ini adalah re-view Jurnal keduaaaaaa!! Yaaayyy!!
Okayyy
Check
this out!
Judul
|
PEMBELAJARAN
FISIKA DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENGOPTIMALKAN AKTIVITAS
DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X-6
SMA MTA SURAKARTA
|
Jurnal
|
Jurnal
Pendidikan Fisika
|
Volume
dan Halaman
|
Vol.1
No.1 halaman 55
|
ISSN
|
2338
– 0691
|
Tahun
|
2013
|
Penulis
|
Khoirul
Musthofa
|
Reviewer
|
Monika
Tiara Darma
|
Tanggal
|
17
February 2019
|
Tujuan
Penelitian
|
Tujuan
penelitian ini untuk perbaikan
kualitas proses pembelajaran maupun hasil belajar siswa. yang berorientasi pada perbaikan kualitas
pembelajaran melalui sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom
Action Research (CAR). Peningkatan atau perbaikan kinerja belajar siswa di
kelas, mutu proses pembelajaran, kualitas prosedur dan alat evaluasi yang
digunakan serta kualitas penerapan kurikulum, dan pengembangan kompetensi
siswa dapat dilaksanakan melalui Penelitian Tindakan Kelas
|
Subjek
penelitian
|
Subjek
penelitiannya adalah siswa-siswi SMA MTA SURAKARTA Kelas X-6 tahun ajaran 2011/2012
|
Metode
penelitian
|
Metode
penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Classroom Action
Research (CAR) atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
|
Hasil
penelitian
|
Hasil
penelitian tindakan kelas dengan menggunakan strategi kooperatif tipe jigsaw, selalu terjadi
peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran fisika.Pada aspek
aktivitas siswa, tercatat dari pengamatan selama 45 menit dari 32 siswa di
kelas tersebut hanya 13 siswa yang mendengarkan atau sekitar 40,625%, itupun sebagian besar
adalah siswa yang duduk di bagian depan. Selebihnya ada siswa yang meletakkan
kepalanya di atas meja, ada yang mencoret-coret kertas, ada pula yang malah
mengobrol dengan teman satu meja. Hal itu cukup menggambarkan bahwa siswa
mengalami kejenuhan dalam proses pembelajaran. dalam lembar observasi aktivitas
belajar siswa terjadi peningkatan ketercapaian aktivitas belajar siswa, yaitu
dari 12,5% pada kondisi awal menjadi 50%. Namun, hasil ini belum memenuhi
target yaitu 75%.
Maka
dilanjutkan dengan tindakan kedua dengan penekanan pada pemberian umpan yang
lebih banyak dan anjuran untuk lebih melatih kemampuan berdiskusi di luar
forum kelas, terutama di asrama. Tindakan yang kedua ini terbukti berhasil
meningkatkan ketercapaian aktivitas belajar siswa menjadi 84,375%. Hal ini
menunjukkan selalu terjadi peningkatan persentase ketuntasan pada nilai
aktivitas belajar siswa pada rangkaian proses pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dan akhirnya tercapai target awal pada
siklus yang kedua.
Persentase
ketercapaian diawal pembelajaran adalah 18.75% kemudian pada siklus pertama
menjadi 25% dan pada siklus kedua meningkat menjadi 72%. Dari awal
pembelajaran hingga akhir siklus keuda terjadi penignkatan sebanyak 53.25%
|
Kekuatan
penelitian
|
Jurnal
ini mengutip dari beberapa sumber yang semuanya adalah sumber buku. Ada 5
sumber buku yang dikutip dengan pengulangan siklus pada penelitian sebanyak
dua kali dimana itu sudah memenuhi persyaratan penelitian PTK dimana minimal
2 kali pengulangan.
|
Kesimpulan
|
Dengan
menerapkan tindakan yang mengacu pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw,
selalu terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran fisika.
Melalui kegiatan siswa berupa diskusi dalam kelompok asal maupun kelompok
ahli, memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan gagasan/ide/pendapatnya,
sehingga dapat merangsang siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Selain itu, siswa diminta untuk aktif mencari dan memanfaatkan sumber-sumber
belajar yang tersedia. Alhasil, siswa lebih antusias dan aktif dalam
pembelajaran, bahkan tidak hanya di dalam kelas, tapi juga di luar kelas.
Demikian juga terlihat dalam lembar observasi aktivitas belajar siswa terjadi
peningkatan ketercapaian aktivitas belajar siswa, yaitu dari 12,5% pada
kondisi awal menjadi 50%. Namun, hasil ini belum memenuhi target yaitu 75%.
Maka dilanjutkan dengan tindakan kedua dengan penekanan pada pemberian umpan
yang lebih banyak dan anjuran untuk lebih melatih kemampuan berdiskusi di
luar forum kelas, terutama di asrama. Tindakan yang kedua ini terbukti berhasil
meningkatkan ketercapaian aktivitas belajar siswa menjadi 84,375%. Hal ini
menunjukkan selalu terjadi peningkatan persentase ketuntasan pada nilai
aktivitas belajar siswa pada rangkaian proses pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dan akhirnya tercapai target awal pada
siklus yang kedua.
Demikian
juga selalu terjadi peningkatan kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran
fisika. Tindakan pertama dilakukan dengan membimbing siswa untuk membahas
materi yang ditekankan melalui diskusi dalam kelompok asal dan kelompok ahli.
Dengan langkah ini terjadi peningkatan ketuntasan kemampuan kognitif dari
18,75% pada tahap awal menjadi 25% sebagai hasil dari tindakan
pertama. Hasil ini masih sangat jauh dari target yaitu ketuntasan sebesar
70%. Maka pada tindakan kedua dilakukan banyak perbaikan, diantaranya dengan
pembimbingan dan penekanan untuk melakukan belajar kelompok di luar kelas,
terutama di asrama. Selain itu, juga penekanan pada optimalisasi pemanfaatan
sumber belajar yang tersedia, baik dari buku maupun internet. Langkah ini
memberikan pengaruh yang sangat signifikan pada kemampuan kognitif siswa,
terbukti ketuntasan kemampuan kognitif siswa sebagai hasil dari tindakan
kedua ini meningkat tajam menjadi 72%. Hal ini menunjukkan selalu terjadi
peningkatan persentase ketuntasan pada nilai kemampuan kognitif siswa pada
rangkaian proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran koopaeratif
tipe jigsaw, dan akhirnya tercapai target awal pada siklus yang kedua.
|
Komentar
Posting Komentar