CARA MEMELIHARA LABORATORIUM
CARA MEMELIHARA LABORATORIUM DAN ALAT-ALATNYA
Agar efektifitas pemanfaatan alat peraga laboratorium dapat dicapai, maka diperlukan syarat pengetahuan dan keterampilan penggunaan peralatan yang meliputi :
a. Pengetahuan tentang spesifikasi peralatan.
b. Pengetahuan tentang pengoperasian peralatan.
c. Pengetahuan tentang kondisi peralatan.
d. Pengetahuan tentang target dan sasaran pengamatan dan atau pengukuran dengan
peralatan tersebut.
e. Pengetahuan metoda, waktu dan teknik pengamatan dan atau pengukuran dengan
peralatan tersebut.
Pengetahuan dan keterampilan penggunaan peralatan
ternyata memegang peranan penting dalam perawatan peralatan agar
peralatan berfungsi dengan baik dan kerusakan dapat dihindarkan sejauh
mungkin.
Macam-macam Peralatan laboratorium
Secara garis besar peralatan laboratorium dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) bagian, yaitu :
1. Peralatan elektronika.
2. Peralatan yang terbuat dari bahan baku logam.
3. Peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas.
4. Peralatan yang terbuat dari bahan baku karet/plastik.
Peralatan elektronika adalah peralatan yang mempergunakan sumber daya listrik,
misalnya : Kit Listrik (catu daya, meter dasar, multi meter, audio generator, osiloskop,
pembangkit getaran)
Bahan baku logam yang biasa dipakai untuk membuat
peralatan, di antaranya nikel, tembaga, besi, seng dan logam campuran
lainnya. Peralatan yang terbuat dari bahan baku logam misalnya : Kit
Mekanik (micrometer sekrup, jangka sorong, pegas spiral, neraca pegas),
Kit Listrik dan Magnet (papan rangkaian), Mikroskop.
Bahan gelas yang biasa dipakai untuk membuat
peralatan, di antaranya : pyrex dan fiber glass. Peralatan yang terbuat
dari bahan baku gelas, di antaranya : Kit Optika (lensa, balok kaca,
prisma, cermin), Kit Kimia (tabung reaksi, pipet, buret), Kit Gelombang
dan temodinamika (gelas kimia, thermometer, batang gelas), cermin pada
mikroskop.
Peralatan yang terbuat dari bahan baku karet/plastik, di antaranya : pemukul garpu tala, sarung tangan dan mistar.
Perawatan peralatan elektronika
Peralatan elektronika memiliki sifat-sifat :
1. Sensitif terhadap goncangan.
2. Sensitif terhadap medan magnet.
3. Tidak tahan terhadap suhu di atas 250 C.
4. Tidak tahan terhadap terhadap udara lembab.
5. Tidak tahan terhadap kotoran dan debu.
Berdasarkan sifat-sifatnya itu, maka peralatan
elektronika perlu dihindari dari guncangan dan medan magnetik agar
sensitifitas peralatan dapat terjaga. Selain itu, hendaknya penggunaan
peralatan elektronika berada dalam ruangan yang bertemperatur antara 180 C – 250 C.
Setelah penggunaan peralatan elektronika, peralatan
hendaknya dibersihkan dari kotoran dan debu kemudian disimpan di ruangan
yang kering.
Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku logam.
Peralatan
yang terbuat dari bahan baku logam mudah mengalami karatan. Untuk
menghindari terjadinya karatan itu maka peralatan harus disimpan di
tempat yang bertemperatur tinggi (± 370 C) dan lingkungan kering. Jika perlu gunakan bahan silicon sebagai penyerap air.
Sebelum
disimpan peralatan harus bebas dari kotoran, debu ataupun air yang
melekat kemudian diolesi dengan minyak olie, minyak rem atau paraffin
cair.
Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku gelas.
Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium kimia
dan biologi. Ada beberapa keunggulan maupun kelemahan peralatan yang
terbuat dari bahan baku gelas, yaitu :
A.. Keunggulannya :
1. Bahan baku gelas tahan terhadap reaksi kimia.
2. Bahan baku gelas tahan terhadap perubahan temperatur yang mendadak.
3. Bahan baku gelas memiliki koefisien muai yang kecil.
4. Bahan baku gelas memiliki daya tembus cahaya yang besar.
B. Kelemahannya :
1. Bahan baku gelas mudah pecah terhadap tekanan mekanik.
2. Bahan baku gelas mudah tumbuh jamur sehingga mengganggu daya tembus cahaya.
3. Bahan baku gelas mudah tergores.
Untuk perawatan terhadap peralatan yang terbuat dari
gelas bukanlah perkara yang sulit akan tetapi menuntut ketekunan
laboran. Dengan memperhatikan keunggulan dan kelemahan dari bahan baku
gelas, maka untuk perawatan peralatan berbahan baku gelas harus
memperhatikan :
1. Ruang penyimpanan peralatan harus bertemperatur antara 270 C – 370 C dan diberi tambahan lampu 25 watt.
2. Ruang penyimpanan diberi bahan silicon sebagai zat higroskopis.
3. Pada
waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan di atas kawat
kasa. Boleh menggunakan pemanasan secara langsung asalkan bahan gelas
terbuat dari pyrex.
4. Gelas
yang akan direbus hendaknya tidak dimasukkan langsung ke dalam air yang
sedang mendidih melainkan gelas direndam dengan air bersih dan dingin
kemudian tambahkan detergent, larutan kalium dichromat 10 gr, asam
belerang 25 ml dan aquadest 75 ml. Penggunaan detergent dapat
menghilangkan lemak dan tidak membawa efek perubahan fisik.
Kadang-kadang memerlukan waktu perendaman sampai beberapa jam, kemudian
dibilas dengan air bersih. Keringkan dengan udara panas lalu simpan di
tempat yang kering.
5. Debu,
keringat, minyak dari telapak tangan mudah menempel pada peralatan
berbahan baku gelas. Oleh karena itu setelah digunakan luangkan waktu
sejenak untuk membersihkan permukaan peralatan dengan kain lembut atau
dengan kertas tissue khusus. Gunakan alcohol, acetone, kapas, sikat
halus dan pompa angina untuk membersihkan lensa jangan sampai merusak
lapisan lensa. Saat ini terdapat cairan pembersih khusus kaca/lensa yang
dapat diperoleh di optic untuk membersihkan kaca/lensa dengan lebih
sempurna. Hindarkan membersihkan kaca/lensa dalam keadaan kering apalagi
dengan menggunakan kain yang berseray kasar karena hal itu dapat menimbulkan goresan pada kaca/lensa.
6. Letakkan
peralatan berbahan baku gelas di tempat ketika tidak digunakan.
Meletakkan peralatan tidak di tempatnya beresiko merusak kondisi alat
karena mungkin saja peralatan tersebut tertindih atau tertekan yang
mengakibatkan terjadinya perubahan fisik permanent.
Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku karet/plastik.
Peralatan berbahan baku karet bersifat elastis dan tidak tahan terhadap panas karena dapat menggangu elastisitas karet.
Sarung tangan dari karet mudah sekali meleleh atau
lengket apabila disimpan terlalu lama. Untuk menghindari kerusakan pada
peralatan berbahan baku karet/plastik, hendaknya peralatan dibersihkan
dari berbagai kotoran dengan menggunakan detergent kemudian dikeringkan
(sangat baik jika menggunakan hembusan udara panas). Setelah itu
ditaburi talk (bedak) pada seluruh permukaan karet dan disimpan dengan
menggunakan tablet formalin
MEMBERSIHKAN PERALATAN LABORATORIUM
Kebersihan peralatan
laboratorium, baik yang berupa peralatan gelas atau non gelas seperti
bejana polyethylene, polypropylene dan teflon, merupakan bagian yang
sangat mendasar dalam kegiatan laboratorium dan merupakan elemen penting
dalam program jaminan mutu.
Perhatian kepada
kebersihan barang-barang tersebut harus ditingkatkan dan harus
proporsional dengan tingkat kepentingan pengujian, akurasi pengukuran
yang diperlukan dan menurunnya konsentrasi analit yang akan ditentukan.
Setiap laboratorium
harus menetapkan prosedur yang memadai untuk membersihkan peralatan
gelas dan non gelas yang digunakan dalam berbagai macam pengujian.
Apabila metodologi pengujian tertentu mensyaratkan prosedur membersihkan
secara spesifik, maka prosedur tersebut harus diikuti.
Cara Membersihkan Peralatan Laboratorium Secara Umum
Proses membersihkan harus dilakukan segera setelah peralatan digunakan. M
Cara Membersihkan Timbangan
Kebersihan timbangan
harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus
dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue)
dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus 392
dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh
timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti
deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah
dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali
dengan menggunakan anak timbangan.
Cara Membersihkan dan Merawat Penangas Air (Water Bath) Thermostat
Perawatan secara
reguler oleh Jasa Layanan pelanggan tidak diperlukan. Pembersihan yang
dibutuhkan pada perawatan (seperti membersihkan sudu-sudu /
baling-baling roda yang berputar) dilakukan oleh Operator laboratorium
sesuai dengan petunjuk pabrik.
Media pemanas dan Alat
Media pemanas (misal
air) harus dapat diganti dalam kasus bila terlihat adanya kontaminasi (
seperti partikel-partikel, kontaminasi dari reagen). Permukaan alat
harus dibersihkan dengan menggunakan pembersih (sabun/ deterjen yang
biasa digunakan). Kontaminasi lebih kuat ( adanya deposit kapur), dapat
dihilangkan dengan pembersih yang khusus/cocok (misal asam asetat
encer).
embuang bahan
berbahaya dan pembersihan bahan korosif sebelum peralatan tersebut
dibersihkan. Peralatan cuci manual atau otomatis harus menggunakan
deterjen yang sesuai dengan kegunaannya.
Residu organik
memerlukan perlakuan dengan larutan pembersih asam kromat. Peralatan
harus dikeringkan dan disimpan dalam kondisi yang tidak memungkinkan
terjadinya kontaminasi oleh debu atau bahan lain.
Sumber : http://analisbantul.blogspot.co.id/2012/09/cara-memelihara-alat-laboratorium.html
Komentar
Posting Komentar